Rabu, 29 Desember 2010

Tips Belanja Hemat di Belanda

Tinggal di luar negeri dalam jangka waktu cukup lama dan kurs yang relatif lebih baik bukan berarti tidak boleh berhemat. Sebagai pelajar misalnya, mengandalkan beasiswa kita harus pandai-pandai mengatur keuangan bila ingin menabung. Hasil tabungan bisa digunakan untuk jalan-jalan, menambah koleksi ataupun dikirim ke keluarga (yang ini pengecualian:). Gaya hidup yang berbeda tentu saja cukup membutuhkan waktu untuk beradaptasi, tapi bagi mereka yang mempunyai modal gaya hidup sebagai pelajar/mahasiswa di Indonesia (dengan syarat dan ketentuan berlaku: biasa menyiasati kondisi keuangan) adaptasi untuk berhemat tidaklah sulit.

Di Belanda, biaya hidup sehari-hari bisa dibilang cukup mahal dibanding negara tetangganya. Ini sebagai akibat dari kondisi ekonomi Belanda yang cukup baik dan pendapatan per-kapita yang relatif tinggi. Bagi pelajar/mahasiswa, kondisi ini berbanding terbalik dengan standard beasiswa yang diterima. Namun demikian, dengan menyiasati beberapa pola hidup, seperti berbelanja, beasiswa yang pas-pas-an masih bisa ditabung untuk keperluan lain. Sama seperti negara Eropa lain yang menggunakan Euro sebagai mata uang tunggal, harga barang di Belanda akan melambung tinggi bila dikurskan ke Rupiah. Namun demikian jika kita sudah terbiasa belanja hemat dengan Euro, maka tabungan Euro kita-pun juga akan melambung tinggi bila dikonversi menjadi Rupiah.

Apa saja yang perlu diperhatikan agar kita bisa berbelanja lebih hemat di Belanda?


Ada 2 jenis belanja yang menurut saya perlu dibedakan: belanja kebutuhan sehari-hari (makanan, minuman) dan belanja tambahan (fashion, elektronik dll). Keduanya bisa dihemat tetapi dengan perlakuan yang berbeda.

1. Belanja kebutuhan sehari-hari

a. Pilih toko sesuai kebutuhan.

Kata teman saya, supermarket di Belanda mempunyai kelas tersendiri berdasarkan kualitas barang yang dijualnya. Sebagai contoh, bagi yang ingin harga murah, ada supermarket bernama "Aldi" dan "Liedl". Dengan kualitas barang yang sangat minim, kita bisa mendapat barang yang relatif murah. Jangan khawatir, untuk toko seperti ini, kita masih dalam kategori "layak" untuk membeli kebutuhan dasar seperti sayur, daging, telur, roti, buah dll. Supermarket kelas ini juga memberikan kembalian receh dengan nominal terkecil sampai 1 Euro cent. Jika kita berbalanja kebutuhan pokok dalam jumlah besar, akan terasa sekali penghematannya.

Supermarket kelas menengah menjadi pilihan pantas untuk mendapatkan mutu yang lebih baik. "Plus", "Jumbo", "Albert Heijn" adalah contoh supermarket kelas menengah. Dengan selisih harga yang tidak terlalu jauh (Euro cent), kita bisa mendapatkan jenis-jenis makanan yang lebih enak dan bergizi. Sayangnya, supermarket ini membulatkan kembalian sampai dengan 5 Euro cent, jadi sekali belanja lebih baik dalam jumlah besar agar pembulatannya tidak terasa.

Bila ingin berbelanja non makanan/minuman, supermarket khusus seperti "Prijs Mepper", "Wibra", "Action" , "Kruidvat" layak untuk dikunjungi. Mereka spesial menyediakan barang seperti perlengkapan rumah tangga, obat, kosmetik dengan harga dan kualitas rendah sampai tinggi.

Bila ingin berbelanja bahan makanan Asia, toko Asia adalah pilihan tepat. Harga mereka jauh lebih murah daripada supermarket dan kualitas rasa "Asia"-nya masih terjaga.

b. Pilih merk sesuai kebutuhan

Merk sangat menentukan harga. Di supermarket kelas bawah, merk-merk lokal Belgia dan Jerman sangat mendominasi. Untuk makanan jadi, perlu dipertimbangkan kembali untuk membeli merk tersebut karena kita harus "beradaptasi" dengan rasanya. Untuk sayur, buah, telur dll tidak menjadi masalah karena rasanya relatif sama. Di supermarket kelas menengah, merk-merk terkenal mulai beragam. Mereka juga membuat barang sejenis dengan merk lokal supermarket mereka sendiri. Jangan ragu membeli berang dengan merk lokal yang ada. Bagi saya, merk lokal ini tidak kalah kualitasnya. Makanan jadi merk lokal seperti susu, minuman, roti, es krim dll lebih terjangkau dengan rasa yang sama. Untuk barang non makanan yang esensial bagi kesehatan: sabun, kosmetik dll merk lokal mempunyai kualitas yang rendah, namun untuk kategori peralatan rumah tangga habis pakai: tisu, plastik, peralatan dapur dll, merk lokal masih boleh diandalkan.

c. Cermat memilih diskon

Setiap supermarket/toko menawarkan diskon setiap hari. Diskon biasanya diberlakukan pada barang yang hampir kadaluarsa, barang merk baru atau yang jarang laku. Merk baru/promo biasanya hanya satu dua item dan jarang dalam jumlah banyak. Barang hampir kadaluarsa/tidak laku paling banyak didiskon. Barang-barang tersebut biasanya ditempatkan dalam wadah khusus, berantakan dan dijual murah. Jangan pernah sungkan melihat barang tersebut! Banyak barang-barang sortiran yang sebenarnya masih bagus dan bermerk. Mereka kadang dijual murah karena akan diganti dengan barang baru atau merk baru. Namun demikian perlu diteliti tanggal kadaluarsanya, pilihlah hanya bila benar-benar membutuhkan sebelum masa kadaluarsanya habis.

Khusus supermarket non makanan, diskon besar-besaran berlaku untuk pembelian dalam jumlah besar. Tak jarang mereka memberikan diskon sampai 50% untuk membeli selusin pasta gigi, satu paket kosmetik dll. Apabila kita berbelanja bersama-sama, diskon ini sangatlah membantu.

Diskon besar juga pasti ada berbarengan dengan summer sale dan winter sale, namun kebutuhan sehari-hari tidak pernah mengenal musim dan harga yang ditawarkanpun tidak terlalu berbeda jauh dengan diskon reguler yang ada setiap saat.

d. Alternatif: Open Markt

Setiap Selasa dan Sabtu, di Belanda lazim berlaku hari pasar atau Open Markt. Di centrum-centrum, area publik berubah menjadi pasar kaget. Bahan-bahan makanan minuman di open markt menurut saya unggul di kesegaran dan ragamnya, tetapi harganya tidak berbeda jauh dengan supermarket. Kalau kita ingin sayur atau buah dalam partai besar, di sinilah tempatnya. Namun jika hanya untuk keperluan pribadi, supermarket adalah pilihan yang lebih baik. Bila hanya ingin harga murah dengan mengorbankan sedikit kualitas, berbelanjalah di sore hari menjelang pasar itu tutup. Setengah jam jelang tutup semua barang diobral. Kita bisa mendapat harga 3x lebih murah, tentu saja dengan kualiatas yang lebih rendah dibanding pagi hari. Perhatian: jangan pernah menawar di open markt (kecuali barang non makanan/minuman masih bisa ditawar).

2. Belanja kebutuhan tambahan

a. Cermat memilih jenis kebutuhan


Belanja fashion, elektronik dll merupakan hal yang wajib di lakukan di Eropa, terutama Belanda. Kesan bahwa belanja di Eropa haruslah mewah akan sirna tatkala kita bisa memilih sesuai kebutuhan. Produk dari Cina dan negara ketiga lainnya kini telah membanjiri Belanda. Kualitas barang rendah sampai tinggi tersedia dimana-mana.

Untuk barang sehari-hari seperti baju dalam, baju tidur, peralatan masak, peralatan makan, pernak-pernik dll, barang-barang kelas 2 tidaklah tabu untuk dibeli. Banyak toko seperti "Zeeman", "Wibra", "Action", "Prijs Mepper," Xenos" yang menjual barang layak pakai. Toh kita hanya tinggal sementara dan barang-barang tersebut mudah didapatkan kembali. Namun perlu diingat, jangan mambeli barang-barang tersebut di open markt karena banyak pedagang (maaf) imigran yang tidak jujur dalam memasang harga.

Untuk barang-barang berkelas, tentulah toko menengah ke atas harus lebih diutamakan. Jangan sekali-kali berbelanja fashion, elektronik dan barang-barang penting sejenisnya di toko-toko yang menjual barang kelas 2! Toko kelas menengah atas pun menyediakan barang dengan harga terjangkau. "C&A", "WE", "V&D", "American Today", "H&M", "Van Haren" adalah contoh toko kelas menengah yang berkualitas. "De Bijenkorf", "Zara", "Saint Oliver", " Esprit", "Manfield" adalah contoh toko kelas atas yang terjangkau kantong pelajar/mahasiswa.

b. Manfaatkan Diskon

Diskon di Eropa adalah benar-benar potongan harga, tidak ada permainan dengan menaikkan harga asli atau "penipuan" kata-kata. Kalau kita mau bersabar sebentar, setiap tahun ada dua kali diskon besar, summer sale dan winter sale. Yang terbesar adalah winter sale menjelang Natal dan Tahun Baru. Barang-barang bermerk di toko-toko kelas atas diobral dengan potongan sampai dengan 75%! Kalau tidak sabar menunggu musim sale, ada diskon tentatif setiap saat yang nilainya antara 20-30%. Untuk barang elektronik seperti di "Media Markt", "Kijkshop", "BCC", diskon bisa sangat signifikan dan ditetapkan sewaktu-watu. Rajin-rajinlah melihat diskon di http://www.reclamefolder.nl, dengan harga terjangkau kita bisa mendapat barang bermerk kelas Eropa!

c. Alternatif: Second Hand Market

Siapa bilang di Eropa tidak ada yang berjualan barang bekas? Dengan maraknya imigran, semakin banyak dijual barang-barang bekas layak pakai. Beragam barang mulai dari pakaian, mainan dan elektronik tersedia. Tempat penjualan barang bekas pun beragam mulai dari toko khusus sampai acara musiman untuk merayakan berbagai festival. Namun membeli barang bekas hanya disarankan untuk menambah koleksi atau apabila memang mendapatkan barang berharga yang sepadan dengan kantong.

Semua tips di atas berlaku hanya bagi mereka yang ingin berhemat, apabila dana mencukupi, silahkan manfaatkan sebijaksana mungkin. Jangan pernah merasa malu berhemat! karena orang Belanda itu sebenarnya pelit dan tidak konsumtif, mereka membeli barang berkelas karena memang daya belinya tinggi, itupun kalau bisa mencari diskon sebanyak-banyaknya dan cermat dalam memilih. Jadi mengapa kita tidak berhemat?? Selamat berbelanja!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bantuan Peta

Anda Berkunjung Dari